pada waktu yang bersamaan dengan suasana yang sedikit melegakan
kenyataan berpaling dengan angkuh nya yang kian kisruh
senyum tak mampu menutupi rasa di dalam hati
oh Tuhan apakah aku sedang dilanda keraguan dengan segala tujuan ?
perjalanan kian terasa hampa diringi rasa yang sedikit kecewa
berjalan sendiri tanpa adanya penompang dalam hati
tunggulah waktu aku kan menjumpai rasa yang aku ingini
dengan keteguhan dalam hati aku berlari
biar kegoyahan mnejadi cerita bahwa aku pernah hampir menyerah perihal mimpi
pesan-pesan yang selalu aku kirim kepadamu kini kian lusuh dan keruh
terhanyut di danau kian jauh
namun aku berdoa semoga hal itu selalu menjadi gemuruh
layak nya pesan-pesan yang selalu aku kirim tanpa kamu menyadari bahwa aku selalu dekat tak jauh
coretan kisah yang menceritakan segalanya 1 karya yang besar yang selalu memiliki banyak karya
Selasa, 28 Juli 2020
Minggu, 26 Juli 2020
rasa diatas fana
kini siang terasa berembun, padahal seharusnya pagi.
mentari sadar bahwa dia selalu bersinar meskipun digelapnya malam hari.
aku teringat saat dimana mengkayuh roda melihat jendela-jendela terbuka.
terasa tidak asing, bahagia rasanya.
namun semakin jauh aku mengkayuh semakin aku sadar bahwa sudah terlalu aku jauh.
kala itu yang diingat hanya tawa kini sudah merasakan derita.
memang cepat berlalu bahwa rasanya akan sulit mengadu.
yang bisanya hanya meneteskan air mata bersama luka, kini itulah yang ada.
ketika semakin mengingat kenapa aku bisa merasakan rasa tanpa kuatu mengapa.
waktu yang telah terjadi mengajarkan aku untuk mengubur mimpi, namun setelahnya aku sesali.
pertanyaan dan pertanyaan menghujan kepadaku, kamu kenapa, kamu kenapa ?
seketika aku terdiam dan hanya bisa menjawab "aku tidak apa-apa".
sulit merasakan rasa yang fana, mengagumi tapi tak bisa mengagumi, mencintai tapi tak bisa mencintai.
ingin memiliki tapi tak bisa memiliki, kemana harus di jabarkan arti dari semua ini. ?
saat tidur, peri kecil berkata layaknya dalam dongeng-dongeng.
bangun, seseorang menantimu, seseorang menunggumu, dia inggin bahagia bersamamu.
"bahagia bersamamu.?" heran aku mendengar kata itu, aku tak pernah menemukan seseorang yang ingin bahagia bersamaku, mereka kebanyakan memperdulikan kehidupannya sendiri dari pada aku yang selalu sibuk memikirkan kehidupan orang yang aku sayang.
bahagia bersama hehe segampang itukah ? nyatanya aku hanya menemukan kepatahan dan keputus asaan, yang bisa berjuang supaya aku bisa mengatakan aku baik-baik saja.
rasa ini fana. naluri tidak mebatasi untuk terus berusaha sedangkan kenyataan terus berusaha mengubur rasa.
pernahkah berfikir bahwa rasa itu layak untuk dihargai dan kita tengok lebih dalam lagi.
rasa itu ada karena untuk mempersatukan bukan untuk memberatkan.
mentari sadar bahwa dia selalu bersinar meskipun digelapnya malam hari.
aku teringat saat dimana mengkayuh roda melihat jendela-jendela terbuka.
terasa tidak asing, bahagia rasanya.
namun semakin jauh aku mengkayuh semakin aku sadar bahwa sudah terlalu aku jauh.
kala itu yang diingat hanya tawa kini sudah merasakan derita.
memang cepat berlalu bahwa rasanya akan sulit mengadu.
yang bisanya hanya meneteskan air mata bersama luka, kini itulah yang ada.
ketika semakin mengingat kenapa aku bisa merasakan rasa tanpa kuatu mengapa.
waktu yang telah terjadi mengajarkan aku untuk mengubur mimpi, namun setelahnya aku sesali.
pertanyaan dan pertanyaan menghujan kepadaku, kamu kenapa, kamu kenapa ?
seketika aku terdiam dan hanya bisa menjawab "aku tidak apa-apa".
sulit merasakan rasa yang fana, mengagumi tapi tak bisa mengagumi, mencintai tapi tak bisa mencintai.
ingin memiliki tapi tak bisa memiliki, kemana harus di jabarkan arti dari semua ini. ?
saat tidur, peri kecil berkata layaknya dalam dongeng-dongeng.
bangun, seseorang menantimu, seseorang menunggumu, dia inggin bahagia bersamamu.
"bahagia bersamamu.?" heran aku mendengar kata itu, aku tak pernah menemukan seseorang yang ingin bahagia bersamaku, mereka kebanyakan memperdulikan kehidupannya sendiri dari pada aku yang selalu sibuk memikirkan kehidupan orang yang aku sayang.
bahagia bersama hehe segampang itukah ? nyatanya aku hanya menemukan kepatahan dan keputus asaan, yang bisa berjuang supaya aku bisa mengatakan aku baik-baik saja.
rasa ini fana. naluri tidak mebatasi untuk terus berusaha sedangkan kenyataan terus berusaha mengubur rasa.
pernahkah berfikir bahwa rasa itu layak untuk dihargai dan kita tengok lebih dalam lagi.
rasa itu ada karena untuk mempersatukan bukan untuk memberatkan.
Minggu, 19 Juli 2020
kamungflase
memejamkan mata mencoba untuk melupakan kisah yang telah terjadi, hal-hal yang sudah dilalui. namun itu adalah hal yang jauh dari kemungkinan.
selalu merasa baik-baik saja padahal sedang tidak baik-baik saja, senyuman kali ini menyelamatkanku dari kesedihanku.
melupa menjadi sebuah kata dan jadi rasa yang sudah biasa hingga dilakukan baik-baik saja, namun itu tidak bisa menjadi hal yang mencerminkan kita baik-baik saja.
berfikir sejenak tiada hal indah ketika meneteskan air mata di selembar kain yang digelar dilantai,tanah,rumput, ataupun bebatuan sekalipun. lakukanlah penyesalan dengan hal itu.
aku egois dengan hati, berfikir semuanya akan baik baik saja tanpa adanya kisah yang sudah lemur menjadi bubur yang tidak berkuah serta tidak memakai rempah-rempah.
hambar rasanya. tau hambar ? semacam rasa tapi tak bersasa, semacam ingin tapi merasa tidak ingin, bahkan semacam bahagia tapi tak bahagia.
sempat aku merasa menyerah akan hati, lemah untuk kuatkan diri.
namun semua itu adalah hal yang tidak aku sadari bahwa inilah hidup kadang kita tidak sadar sudah berjuang untuk bahagia diatas derita, menunjukan cerita padahal didalamnya luka.
terima kasih sekali lagi untuk yang Tersuci untuk kasih hidup ini tidak akn indah jika hati tidak bisa merasakan apa yang sebenar-benarnya ia rasakan.
kecewa atau tidak, sakit atau tidak, bahagia atau tidak.
inilah skenario dan jadilah pemeran yang handal yang sudah sutradara berikan alurnya, berusahalah berperan sebaik mungkin karena disetiap cerita pasti selalu ada awal dan akhir.
selalu merasa baik-baik saja padahal sedang tidak baik-baik saja, senyuman kali ini menyelamatkanku dari kesedihanku.
melupa menjadi sebuah kata dan jadi rasa yang sudah biasa hingga dilakukan baik-baik saja, namun itu tidak bisa menjadi hal yang mencerminkan kita baik-baik saja.
berfikir sejenak tiada hal indah ketika meneteskan air mata di selembar kain yang digelar dilantai,tanah,rumput, ataupun bebatuan sekalipun. lakukanlah penyesalan dengan hal itu.
aku egois dengan hati, berfikir semuanya akan baik baik saja tanpa adanya kisah yang sudah lemur menjadi bubur yang tidak berkuah serta tidak memakai rempah-rempah.
hambar rasanya. tau hambar ? semacam rasa tapi tak bersasa, semacam ingin tapi merasa tidak ingin, bahkan semacam bahagia tapi tak bahagia.
sempat aku merasa menyerah akan hati, lemah untuk kuatkan diri.
namun semua itu adalah hal yang tidak aku sadari bahwa inilah hidup kadang kita tidak sadar sudah berjuang untuk bahagia diatas derita, menunjukan cerita padahal didalamnya luka.
terima kasih sekali lagi untuk yang Tersuci untuk kasih hidup ini tidak akn indah jika hati tidak bisa merasakan apa yang sebenar-benarnya ia rasakan.
kecewa atau tidak, sakit atau tidak, bahagia atau tidak.
inilah skenario dan jadilah pemeran yang handal yang sudah sutradara berikan alurnya, berusahalah berperan sebaik mungkin karena disetiap cerita pasti selalu ada awal dan akhir.
Langganan:
Postingan (Atom)